Bayangkan website dengan konten yang cenderung selalu sama. Itulah web statis. Dibuat dengan HTML, CSS, dan JavaScript, website ini menawarkan kesederhanaan dan kecepatan.
Sedangkan web dinamis? Kontennya cenderung berubah-ubah sesuai kebutuhan. Website ini menggunakan database dan server-side scripting untuk menghadirkan pengalaman interaktif bagi pengguna.
Mana yang tepat untuk kita pakai?
Pilih web statis jika:
- Kontenmu jarang berubah.
- Kamu ingin website yang cepat dan ringan.
- Kamu membutuhkan website yang mudah dikelola.
- Kamu ingin menghemat biaya hosting.
Contoh web statis:
- Website portofolio
- Website blog
- Website landing page
- Website brosur perusahaan
Pilih web dinamis jika:
- Kamu membutuhkan website dengan konten yang sering berubah.
- Kamu ingin website yang interaktif dengan pengguna.
- Kamu membutuhkan fitur-fitur canggih seperti forum diskusi dan chat online.
- Kamu memiliki anggaran lebih untuk hosting.
Contoh web dinamis:
- Website toko online
- Website berita
- Website media sosial
- Website aplikasi web
Kelebihan dan Kekurangan
Fitur | Web Statis | Web Dinamis |
---|---|---|
Konten | Statis, tidak sering berubah | Dinamis, bisa sering berubah |
Performa | Cepat dan ringan | Bisa lambat, tergantung kompleksitas |
Keamanan | Lebih aman | Lebih rentan terhadap serangan |
Skalabilitas | Mudah diskalakan | Sulit diskalakan |
Kemudahan Penggunaan | Mudah dibuat dan dikelola | Lebih kompleks, membutuhkan programmer |
Biaya | Lebih murah | Lebih mahal |
Pilihlah jenis website yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Untuk membuat web statis, kamu bisa langganan hosting dan domain di provider Indonesia. Saya pakai Niagahoster/hostinger untuk website-website saya.
Kamu bisa cek paket2nya disini : Paket Hosting Niagahoster/Hostinger