Webhook adalah mekanisme yang memungkinkan aplikasi untuk mengirimkan data dari satu sistem ke sistem lain setiap kali ada peristiwa yang didefinisikan. Ini merupakan bentuk implementasi dari “API callback” yang memungkinkan aplikasi menerima notifikasi real-time tentang peristiwa yang terjadi dalam aplikasi lain.
Webhooks biasanya digunakan untuk memfasilitasi integrasi antar aplikasi, membuat aplikasi dapat saling berkomunikasi dan berkoordinasi untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Misalnya, ketika ada update baru pada situs web, webhook dapat memicu tugas di aplikasi lain untuk memproses atau menyimpan data tersebut.
Perbedaan Webhook dan API
API (Application Programming Interface) dan webhook adalah dua cara untuk memfasilitasi komunikasi antar aplikasi. Namun, mereka memiliki beberapa perbedaan penting:
- Fungsi: API adalah protokol yang didefinisikan untuk mengakses fitur dan data dalam aplikasi, sementara webhook adalah mekanisme untuk mengirimkan notifikasi real-time ke aplikasi lain setiap kali ada peristiwa yang didefinisikan.
- Arah komunikasi: API memungkinkan aplikasi untuk meminta dan menerima data dari aplikasi lain, sementara webhook memungkinkan aplikasi untuk menerima notifikasi dari aplikasi lain tanpa meminta secara eksplisit.
- Keamanan: API seringkali memerlukan autentikasi dan otorisasi untuk mengakses fitur dan data, sementara webhook biasanya tidak memerlukan otorisasi yang sama.
- Scalability: API memungkinkan aplikasi untuk meminta data besar dalam satu permintaan, sementara webhook lebih cocok untuk menerima notifikasi real-time dalam jumlah kecil.
Secara umum, API dan webhook masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, dan pilihan terbaik antara keduanya akan tergantung pada spesifik kebutuhan integrasi antar aplikasi.